MataBolaNews

Tgk Amran Buka MQK III. Tahun 2023 di Kabupaten Aceh Selatan . Senin 12 Juni 2023 Dinas Pendidikan Dayah kabupaten melaksanakan Musabaqah Qira'atul Kutub ( MQK) III tahun 2023 tingkat kabupaten Aceh Selatan yang dilaksanakan di Aula Dinas Pariwisata Aceh Selatan. Acara tersebut langsung dibuka oleh Bupati Aceh Selatan yang di hadiri oleh sejumlah kepala dinas, pimpinan Dayah dan santri peserta MQK, Kepala Dinas pendidikan Dayah Drs. Farid Wajidi dalam laporannya menyampaikan jumlah peserta MQK tahun 2023 yang mendaftar sebanyak 85 orang, yang akan mengikuti cabang lomba tingkat Whustha yaitu: Nahw, Akhlak, Tafsir, Ushul Fiqh, Tauhid, dan pemenang tingkat kabupaten akan berlomba tingkat provinsi yang akan di adakan pada tanggal 21 Juli 2023 di Banda Aceh. Jumlah peserta di bandingkan tahun yang lalu terjadi penurunan, karena ada batasan umur, maksimal umur peserta 17 tahun 11 bulan pada tanggal 30 Juli 2023, sehingga banyak Dayah tidak ada peserta karena kelebihan umur sesuai dengan

Dinas pendidikan Dayah Aceh Selatan Sosialisasi juknis BESAN tahun 2023 . Sosialisasi Besan 2023 dilaksanakan di 4. titik yaitu: 1. Labuhan haji raya, 2. Meukek sawang Tapaktuan, 3. Kluet Raya, dan 4. Bakongan raya. Kegiatan sosialisasi ini di ikuti oleh pimpinan Dayah seluruh Aceh selatan dalam rangka penyaluran Beasiswa Santri (BESAN) tahun 2023. Pada tahun ini Besan di peruntukan untuk Santri berprestasi yang mondok di Dayah dalam wilayah Aceh selatan dan juga di peruntukan untuk anak Aceh selatan yang mondok di luar Aceh selatan pada Dayah Tipe A+ dan tipe A. Untuk katagori santri kurang mampu khusus untuk santri yang mondok di Dayah wilayah Aceh Selatan. Dalam sambutannya kadis pendidikan Dayah Aceh selatan Drs. Farid wajidi menyampaikan bahwa pada tahun 2023 besar anggaran yang di sediakan oleh pemerintahan Aceh selatan yang biasanya 2 M sekarang menjadi 2,2 M rupiah, ini membuktikan bahwa pemerintahan ini sangat besar perhatian untuk bidang keagamaan, karena pendidikan akhlak da

Tgk. Amran Bupati Aceh Selatan Melantik Muhamad Ridho Agung, S.Pd sebagai Direktur MUQ Aceh Selatan. Senin 22 mei 2023. Bupati Aceh Selatan resmi melantik Muhammad Ridho Agung,S.Pd sebagai direktur Mandrasah Ulumul Qur'an Aceh Selatan periode 2023- 2025 di Ruang Rapat Sekdakab Aceh Selatan. Pelantikan direktur MUQ dihadiri oleh Pembina MUQ ibuk Khalida,S.Pd, ketua Yayasan MUQ Bapak Kamarsyah, Kadis pendidikan Dayah bapak Drs. Farid wajidi serta juga dihadiri oleh kadis pendidikan, kadis syariat Islam,serta kacabdin Aceh Selatan serta undangan lainnya.  Menurut kepala dinas pendidikan Dayah Aceh selatan Drs. Farid wajidi bahwa pelantikan ini sudah lama di rencanakan, namun karena terlalu padat agenda pemerintahan sehingga baru hari ini dapat kita laksanakan, semoga dengan pelantikan direktur baru MUQ ini akan membawa kemajuan untuk masa mendatang. Dalam amanat dan sambutan bupati Aceh selatan Tgk. Amran, sangat menekankan direktur yang baru dapat bekerja sama dengan semua pihak teru

Tim BADA Silaturrahmi dan koordinasi ke Dinas Pendidika Dayah kabupaten Aceh Selatan   Kehadiran Tim BADA di sambut langsung oleh Kadis pendidikan Dayah Drs. Farid wajidi pada Rabu 12 Oktober 2022. Pada kesempatan itu Kadis Drs. Farid Wajidi di dampingi oleh Sekdis bapak Kaharmuzakar, S.pd dan bapak Karimudin,S.Ag selaku di Kabid Managjemen dinas pendidikan Dayah Aceh Selatan. Kehadiran Tim BADA di Aceh Selatan yang di ketuai oleh Tgk. Ilham  Mirsal dalam rangka melakukan Agreditasi Dayah yang belum memiliki tipe sekabupaten Aceh selatan yang sudah pernah di ajukan oleh Dinas pendidikan Dayah  Aceh Selatan  tahun 2022. Berdasarkan keterangan Tgk Ilham Mirsal bahwa pada tahun 2022 Aceh selatan 30 Dayah yang akan di Agreditasi berdasarkan usulan kadis Pendidikan Dayah Aceh Selatan, kita mengharapkan Dayah tersebut sudah menyiapkan dokumen yang di butuhkan sesuai petunjuk yang sudah ada. Lebih lanjut kadis pendidikan Dayah Aceh Selatan Farid Wajidi berharap agar Dayah teragreditasi tahun

Sejarah Dayah Di Aceh Diangkat dari hasil penelusuran Chairan M Nur dari Pusat Penelitian IAIN ar-Raniry, inilah sejarah panjang dayah di Aceh. Di masa kesultanan Aceh,  sistem pendidikan  yang dikembangkan di Aceh pada awalnya melalui pusat-pusat pengaji-an di mneunasah atau rumah-rumah, lalu berkembang hingga berlangsung di 'rangkang' (semacam balai-balai -red). Pengajaran paling awal dimulai dengan pengajian al-Qur'an dengan lafal bacaan bahasa Arab yang mengikuti aturan-aturan ilmu tajwid. Pada setiap kampung di Aceh terdapat satu rneunasah yang di sana diadakan pendidikan dasar bagi anak laki-laki. Gurunya adalah teungku imum meunasah bersangkutan, dibantu beberapa orang lainnya. Di rumah teungku imum pun diadakan pendidikan bagi anak-anak perempuan dan yang menjadi gurunya adalah istri dari sang teungku imum. Disamping mengajarkan al-Qur'an, sebagian teungku imum juga mengajarkan kitab-kitab Jawo (kitab berbahasa Melayu dengan aksara Arab). Untuk tingkat pemula di

Untung Tidak Dapat Diraih Malang-pun Tidak Dapat Ditolak, begitulah pepatah lama yang di sampaikan CekMu . T. Mudasir yang lebih di kenal dengan panggilan CekMu mulai angkat bicara karena banyak sorotan tentang Gebiyar Budaya Barat Selatan. Dalam Islam Ada Ajaran Tentang Rukun Iman yang ke "6" Qada dan Qadar (yang Baik dan yang Buruk) Datang Dari Pada Allah SWT yang Wajib Atas Manusia Untuk Menerimanya Karna Kita Hanya Berusaha Tapi Allah jugalah yang Menentukannya Dalam-Al Qur'an Surat Yasin Ayat 82 Allah Berfirman "KUN FAYAKUN" Jadilah Maka Terjadilah Konser Adalah Bahagian Dari Gebyar Pesona Budaya "BARSELA" yang Dilakukan Oleh Manusia Maka Berlaku Hukum Dunia Dengan Mengacu Pada Norma2 Hukum Negara dan Hukum Agama  Bila Kita Tinjau dan Perhatiakan Dengan Perspektif Objektif Kegiatan Tersebut Cukup Kreatif dan Positif Bagi Masyarakat dan Daerah Akan Tetapi Bila Urusan Dunia ini Dibenturkan Dengan Nilai Agama Urusan Akhirat Apa Lagi Meneropong Kegiat

Kehadiran Taqwallah di sambut hujan badai di seluruh Aceh selatan yang menyebabkan Banjir Berdasarkan pantauan hujan turun sejak pagi hari Kamis tanggal 1 September 2022 wilayah Aceh selatan banyak mengalami banjir dan bahkan jalan negara di gunung kerambil mengalami longsor, juga terjadi longsor di wilayah pancupian sehingga mobil antrian panjang, arus lalu lintas sempat macet beberapa jam. Di kota Tapaktuan, genangan banjir sesaat dengan ketinggian mencapai dua meter. Selain menggenangi badan jalan, rumah penduduk juga menjadi sasaran dan terendam, Sementara itu satu unit rumah di Kampung Batee Tunggai ambruk diterjang air yang bersumber dari air terjun. Namun acara evaluasi dana Desa oleh sekda Aceh yang bertempat di rumoh agam tetap berlangsung yang dihadiri oleh Forkopimda kepala OPD  seluruh kepsek TK smp dan sma dalam wilayah  Aceh selatan, seluruh kampus dan camat se-Aceh selatan serta Tgk pimpinan Dayah berlangsung juga sesuai rencana.